Siaran Pers: Kementerian Komunikasi dan Informatika
SIARAN PERS NO. 118/HM/KOMINFO/06/2023
Siaran Pers No. 118/HM/KOMINFO/06/2023
Senin, 19 Juni 2022
tentang
SATRIA-1 Perkuat Pembangunan Infrastruktur Digital Indonesia
Peluncuran Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1 menandai proses yang panjang mulai dari pengadaan sampai persiapan teknis agar satelit multifungsi terbesar di Asia itu bisa beroperasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hary Budiarto, menyatakan peluncuran SATRIA-1 menjadi momentum penting bagi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
“Saat ini kita bersama-sama menyaksikan suatu sejarah perjalanan bangsa Indonesia untuk memeratakan pembangunan terutama infrastruktur digital di pusat-pusat layanan publik melalui peluncuran SATRIA-1,” tuturnya usai Nonton Bareng Siaran Langsung Peluncuran SATRIA-1 dari Skyworld TMII Jakarta Timur, Senin (19/06/2023).
Setelah peluncuran SATRIA-1 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, selanjutnya akan mengorbit di 146 derajat Bujur Timur pada November 2023. Menurut Hary Budiarto, sebelum bisa beroperasi pada awal tahun 2024, SATRIA-1 akan menjalani serangkaian test dan commissioning.
“Kita harapkan di minggu keempat bulan Desember tahun 2023 SATRIA-1 siap memberikan layanan atau ready of service. Jadi kalau kita lihat SATRIA-1 yang diluncurkan ini tidak langsung semuanya menerima (layanan SATRIA-1 akan berfungsi setelah berada di orbit sesuai jadwal yang ditentukan),” jelasnya.
Kepala Balitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan penggunaan dan pemanfaatan satelit SATRIA-1 membutuhkan waktu untuk berfungsi. Hary Budiarto membedakan hal ini berbeda dengan telepon genggam atau gadget yang setelah dibeli bisa langsung digunakan.
“Kominfo juga menyiapkan stasiun bumi dan VSAT yang nanti akan dapat digunakan untuk menerima satelit internet, sehingga layanan publik seperti sekolah, layanan kesehatan puskesmas, rumah sakit dan juga tempat-tempat keamanan seperti markas-markas polisi dan TNI bisa mendapatkan akses internet,” ujarnya.
Menurut Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo, upaya untuk mewujudkan konektivitas digital untuk negara kepulauan seperti Indonesia memiliki tantangan tersendiri. Misalnya dengan penggelaran teknologi fiber optik untuk memenuhi bandwidth di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta lokasi-lokasi layanan publik tidak selamanya feasible dilakukan.
“Negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau terutama dari aspek teknis, aspek waktu, dan biaya. Teknologi satelit adalah solusi dalam menginklusikan masyarakat dalam gerak digitalisasi terutama untuk kepentingan edukasi dan ekonomi digital,” ungkapnya.
Dalam acara Nonton Bareng Peluncuran Satelit SATRIA-1, hadir jajaran direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo antara lain Direktur Sumber Daya dan Administrasi Fadhilah Mathar, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Badan Usaha Dhia Anugrah Febriansyah, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah Bambang Noegroho, dan Direktur Keuangan Ahmad Juhari. Hadir pula Komisaris PT Satelit Nusantara Tiga Erry Riyana Hardjapamekas.
Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Faks : 021-3504024
Twitter @kemkominfo
FB: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id
Sumber: Kementerian Kominfo RI